Pengertian Kewirausahaan
Pengertian kewirausahaan secara umum adalah kewirausahaan
adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif
dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Menurut Drs.
Joko Untoro bahwa kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan
upaya upaya memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang,
atas dasar kemampuan dengan cara manfaatkan segala potensi yang dimiliki
untuk
menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi dirinya dan
orang lain Dalam buku Entrepreneurial Finance oleh J.Leach Ronald Melicher bahwa kewirausahaan adalah sebuah proses dalam merubah ide menjadi kesempatan komersil dan menciptakan nilai (harga) "Process of changing ideas into commercial opportunities and creating value"
Dalam buku Entrepreneurship: Determinant and Policy in European-Us Comparison bahwa kewirausahaan adalah proses mempersepsikan, menciptakan, dan mengejar peluang ekonomi "process of perceiving, creating, and pursuing economic opportunities". Akan tetapi dikatakan dalam buku tersebut, bahwa proses dari kewirausahaan itu sendiri sulit untuk diukur.
Menurut Bapak Eddy Soeryanto Soegoto bahwa kewirausahaan atau entrepreneurship adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.
Pengertian kewirausahaan menurut Ahmad Sanusi (1994) kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis
Pengertian
kewirausahaan menurut bapak Soeharto Prawiro (1997) adalah suatu nilai
yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.
Pengertian kewirausahaan menurut Drucker (1959) bahwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
Pengertian kewirausahaan menurut Zimmerer (1996) adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
Pengertian kewirausahaan menurut Drucker (1959) bahwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
Pengertian kewirausahaan menurut Zimmerer (1996) adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
Pengertian kewirausahaan menurut Siswanto Sudomo (1989) Kewirausahaan
atau entrepreneurship adalah segala sesuatu yang penting mengenai
seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki sifat bekerja keras dan
berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko untuk
mewujudkan gagasannya
Setelah anda
mengetahui tentang pengertian kewirausahaan, maka sudah barang tentu
anda tahu apa arti wirausaha itu sendiri. Hal itu karena pengertian
wirausaha sederhananya adalah orang yang menjalankan wirausaha itu
sendiri. Berikut tiga ahli yang memberikan tanggapan tentang apa
pengertian wirausaha atau entrepreneur itu.
- Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredit et ak, 1995)
- Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis menerima imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).
- Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Wirausaha memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say, 1996).
![]() |
Pengertian wirausaha |
Bagaimana,
anda sudah mengerti tentang apa pengertian wirausaha dan kewirausahaan?
Kalau begitu kita beranjak ke apa ciri ciri wirausaha dan tujuan
kewirausahaan itu
Ciri ciri Wirausaha
Seseorang
dikatakan wirausaha sudah tentu memenuhi definisi wirausaha itu sendiri,
untuk lebih jelasnya silahkan dibaca ciri ciri wirausaha dibawah ini:
1. Memiliki keberanian mempunyai daya kreasi
Seorang wirausaha haruslah memiliki keberanian dalam memiliki daya kreasi atau tidak takut untuk bermimpi dan merencanakan. Segala ketakutan akan sia sia dalam bermimpi dan berencana haruslah dihilangkan. Setidaknya harus diingat STOP (Stop "berhenti, Think "berpikir", Observation "Observasi" dan Plan "rencana") apabila terjadi hal hal yang membuat ide tersebut tertunda atau mandek.
Seorang wirausaha haruslah memiliki keberanian dalam memiliki daya kreasi atau tidak takut untuk bermimpi dan merencanakan. Segala ketakutan akan sia sia dalam bermimpi dan berencana haruslah dihilangkan. Setidaknya harus diingat STOP (Stop "berhenti, Think "berpikir", Observation "Observasi" dan Plan "rencana") apabila terjadi hal hal yang membuat ide tersebut tertunda atau mandek.
2. Berani mengambil risiko
Seseorang
dikatakan wirausaha apabila memiliki sifat berani mengambil risiko, hal
ini tentu saja harus sejalan dengan perencanaan yang sebelumnya telah
dilakukan serta pengamatan yang dilakukannya terhadap ide yang
dimilikinya.
3. Memiliki semangat dan kemauan
keras
Seorang dapat dikatakan wirausaha selain berani mengambil risiko haruslah memiliki semangat dan kemauan yang keras untuk sukses
Seorang dapat dikatakan wirausaha selain berani mengambil risiko haruslah memiliki semangat dan kemauan yang keras untuk sukses
4. Memiliki analisis yang tepat
Seseorang dapat dikatakan wirausaha apabila memiliki pengetahuan yang tepat untuk membuat analisis yang tepat, diusahakan mendekati 100 % benar
Seseorang dapat dikatakan wirausaha apabila memiliki pengetahuan yang tepat untuk membuat analisis yang tepat, diusahakan mendekati 100 % benar
5. Tidak konsumtif
Ini adalah penyakit untuk masa sekarang. Seorang wirausaha haruslah tidak konsumtif atau setidaknya, konsumsinya jauh lebih sedikit dari penghasilannya
Ini adalah penyakit untuk masa sekarang. Seorang wirausaha haruslah tidak konsumtif atau setidaknya, konsumsinya jauh lebih sedikit dari penghasilannya
6. Memiliki jiwa pemimpin
Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang wirausaha. Dengan ini, mereka mampu mengembangkan usaha mereka menjadi lebih maju.
Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang wirausaha. Dengan ini, mereka mampu mengembangkan usaha mereka menjadi lebih maju.
7. Berorientasi pada masa depan
Sudah jelas, bila anda seorang wirausaha yang inovatif dan kreatif dan memiliki ciri ciri wirausaha yang lain maka anda akan memiliki kemampuan ini
Sudah jelas, bila anda seorang wirausaha yang inovatif dan kreatif dan memiliki ciri ciri wirausaha yang lain maka anda akan memiliki kemampuan ini
![]() |
Ciri ciri wirausaha |
Ciri ciri kewirausahawan yang handal dan profesional
- Yakin terhadap produk yang dimiliki
- Mengenal sangat banyak produknya
- Tidak berdebat dengan calon pelanggan
- Komunikatif dan negosiasi Ramah dalam pelayanan
- Santun Jujur dan berani
- Menciptakan transaksi
Tujuan berwirausaha
Berikut beberapa tujuan dari seorang wirausaha yang seharusnya:
- Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha yang baik dengan kata lain ikut serta dalam mengader manusia manusia calon wirausaha untuk membangun jaringan bisnis yang lebih baik
- Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
- Ikut serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta orientasi kewirausahaan yang kokoh.
- Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya terutama dalam masyarakat
- Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta dinamika dalam kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga kemakmuran dapat tercapai
Sekian artikel tentang pengertian kewirausahaan dan pengertian wirausaha, serca ciri ciri wirausaha dan tujuannya.
KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang
mendapat awalan ked an akhiran an, sehingga dapat diartikan
kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan
wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial
atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai
keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama
kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis.
Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at
certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu
lama, ekonom Perancis lainnya- Jean Baptista Say menambahkan definisi
Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Secara umum
banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai
kewirausahaan, dibawah ini akan saya kemukakan beberapa pendapat
tersebut, yang diambil dari berbagai sumber :
Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan, kewirausahaan mencakup
kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum
diketahui sepenuhnya.
Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi
peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan
manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Frank Knight (1921) : Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan
menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan
wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar.
Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi
manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
B. Tujuan Kewirausahaan
Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila
sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase
keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia
sendiri sampai saat ini menurut sebuah riset jumlah penduduk yang
menjadi wirausaha baru sekitar 0,18%, menurut informasi yang saya baca
di internet hari ini tanggal 5 Maret 2012 jumlahnya telah melonjak tajam
menjadi maka tidaklah mengherankan apabila saat ini, kondisi
pereekonomian Indonesia tertinggal jauh dari negeara tetangga yaitu
Singapura yang memiliki prosentase wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%,
China 10%, apalagi jika harus dibandingkan dengan negara adidaya Amerika
Serikat yang hampir 13% penduduknya menjadi wirausahawan.
Maka dari itu, dengan ditumbuh kembangkanya pengetahuan seputar
kewirausahaan, akan membangkitkan semangat masyarakat Indonesia khusunya
generasi muda atau mahasiswa, untuk ikut menciptakan lapangan kerja
dengan berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeking).
Dengan dilandasi semangat nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus
mampu bersaing dikancah percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak
mahasiswa yang termotivasi untuk meningktakan kualitas dirinya dan
mencetuskan ide-ide kretaif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya
saing tinggi.
Mengapa dengan semakin banyak wirausahawan disuatu negara akan
meningkatkan daya saing negara tersebut ?, jawabanya saya kira cukup
jelas. Pertama, sebuah negara yang memiliki wirausahawan banyak tentunya
akan mendapatkan penghasilan yang besar dari sektor pajak, atas
kegiatan ekonomi yang mereka lakukan, coba bayangkan apabila suatu
negara terlalu banyak pegawai negeri sipil yang kurang atau bahkan tidak
produktif, maka mereka setiap bulan memakan anggaran negara untuk
menggaji mereka, namun sumbangsih mereka pada perekonimian nasional
sangat minim baik dari segi pajak maupun tingkat konsumsi.
Mari kita lihat contoh lainya, dengan semakin banyak penduduk menjadi
wirausaha, maka ekonomi mereka akan mandiri, tidak akan bergantung pada
sistem ekonomi kapitalis, dalam hal ini pemerintah harus pro aktif
menyediakan modal bagi para pengusaha agar benar-benar produktif dengan
bunga yang kompetitif, dan tidak menghancurkan pengusaha maupun
pemerintah, hasil keuntungan usaha mereka akan disimpan di bank-bank
dalam negeri, sehingga perputaran uang semakin lancar, dengan hal
tersebut modal mereka akan bertambah sehingga mampu menembus pangsa
pasar global, yang nantinya menaikkan neraca ekspor-impor dan akan
menambah devisa negara secara signifakan, maka dengan hal tersebut
sangatlah jelas, bahwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting
untuk menaikkan harkat martabat suatu bangsa dikancah internasional.
Selanjutnya ditinjau dari segi GNP (Gross National Product), apabila
semakin banyak uang yang dihasilkan oleh putra-putri bangsa Indonesia,
karena berwirausaha maka uang yang dihasilkan berpeluang semakin besar,
berbeda dengan gaji yang nominalnya relatif tetap. Akan meningkatkan GNP
yaitu keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi warga negara penduduk
tersebut dimanapun berada (di dalam dan luar negeri), dengan
meningkatkan GNP ini akan semakin memperkuat ekonomi nasional secara
makro, dan mempercepat roda pembangunan nasional, karena ketersediaan
anggaran semakin meningkat.
Dari beberapa dampak positif kewirausahaan tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat dan secara umum meningkatkan harkat dan martabat pribadi
wirausahawan serta bangsa dan negara, dengan pengetahuan tersebut
diharapkan akan semakin banyak warga negara Indonesia khusunya mahasiswa
yang terjun dalam dunia usaha, namun perlu diperhatikan dalam berusaha
harus mengedepankan kejujuran, sehingga apa yang dihasilkan dapat
bermanfa’at bagi masyarakat luas.
C. Teori Kewirausahaan
Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka
lahirlah berbagai macam teori tentang kewirausahaan, akan coba saya
uraikan berbagai teori kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai berikut
:
1. Neo Klasik
Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana
manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan
perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan
nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak
cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori
ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang
pada masa lampau dimana belum begitu urgen masalah kemandirian, namun
cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan teori-teori berikutnya.
2. Kirzerian Entrepreneur
Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya,
keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha,
sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan
sang pengusaha.
Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang
dari sudut pandang mereka masing-masing, Teori ekonomi memandang bahwa
lahirnya wirausaha disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian
masa depanlah yang akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini
berkaitan dengan keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata
organisasi, dan melahirkan berbagai macam inovasi. Teori Sosiologi lebih
mempelajari tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai sosial disuatu
masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya menanggapi peluang
usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina dan padang
dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta dilapangan
menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan padang yang meraih
kesuksesan dalam berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut saya
teori ini lebih menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi
dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk
berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang individu lebih berani
dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.
Yang terakhir adalah teori perilaku, bagaimana seorang wirausahawan
harus memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha, memanaje
keuangan dan hal-hal terkait, membangun jaringan, dan memasarkan produk,
dibutuhkan pribadi yang supel dan pandai bergaul untuk memajukan suatu
usaha.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/pengertian-tujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah_550e5459813311862cbc625d
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/pengertian-tujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah_550e5459813311862cbc625d
Pengertian, Tujuan, dan
Teori Kewirausahaan (Materi Kuliah)
06 Maret 2012 01:42:18 Diperbarui: 25 Juni 2015 08:27:40 Dibaca :
281,810 Komentar : 3 Nilai : 2
Pengertian, Tujuan, dan Teori Kewirausahaan (Materi Kuliah)
KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang
mendapat awalan ked an akhiran an, sehingga dapat diartikan
kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan
wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial
atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai
keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama
kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis.
Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at
certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu
lama, ekonom Perancis lainnya- Jean Baptista Say menambahkan definisi
Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Secara umum
banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai
kewirausahaan, dibawah ini akan saya kemukakan beberapa pendapat
tersebut, yang diambil dari berbagai sumber :
Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan, kewirausahaan mencakup
kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum
diketahui sepenuhnya.
Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi
peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan
manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Frank Knight (1921) : Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan
menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan
wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar.
Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi
manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
B. Tujuan Kewirausahaan
Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila
sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase
keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia
sendiri sampai saat ini menurut sebuah riset jumlah penduduk yang
menjadi wirausaha baru sekitar 0,18%, menurut informasi yang saya baca
di internet hari ini tanggal 5 Maret 2012 jumlahnya telah melonjak tajam
menjadi maka tidaklah mengherankan apabila saat ini, kondisi
pereekonomian Indonesia tertinggal jauh dari negeara tetangga yaitu
Singapura yang memiliki prosentase wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%,
China 10%, apalagi jika harus dibandingkan dengan negara adidaya Amerika
Serikat yang hampir 13% penduduknya menjadi wirausahawan.
Maka dari itu, dengan ditumbuh kembangkanya pengetahuan seputar
kewirausahaan, akan membangkitkan semangat masyarakat Indonesia khusunya
generasi muda atau mahasiswa, untuk ikut menciptakan lapangan kerja
dengan berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeking).
Dengan dilandasi semangat nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus
mampu bersaing dikancah percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak
mahasiswa yang termotivasi untuk meningktakan kualitas dirinya dan
mencetuskan ide-ide kretaif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya
saing tinggi.
Mengapa dengan semakin banyak wirausahawan disuatu negara akan
meningkatkan daya saing negara tersebut ?, jawabanya saya kira cukup
jelas. Pertama, sebuah negara yang memiliki wirausahawan banyak tentunya
akan mendapatkan penghasilan yang besar dari sektor pajak, atas
kegiatan ekonomi yang mereka lakukan, coba bayangkan apabila suatu
negara terlalu banyak pegawai negeri sipil yang kurang atau bahkan tidak
produktif, maka mereka setiap bulan memakan anggaran negara untuk
menggaji mereka, namun sumbangsih mereka pada perekonimian nasional
sangat minim baik dari segi pajak maupun tingkat konsumsi.
Mari kita lihat contoh lainya, dengan semakin banyak penduduk menjadi
wirausaha, maka ekonomi mereka akan mandiri, tidak akan bergantung pada
sistem ekonomi kapitalis, dalam hal ini pemerintah harus pro aktif
menyediakan modal bagi para pengusaha agar benar-benar produktif dengan
bunga yang kompetitif, dan tidak menghancurkan pengusaha maupun
pemerintah, hasil keuntungan usaha mereka akan disimpan di bank-bank
dalam negeri, sehingga perputaran uang semakin lancar, dengan hal
tersebut modal mereka akan bertambah sehingga mampu menembus pangsa
pasar global, yang nantinya menaikkan neraca ekspor-impor dan akan
menambah devisa negara secara signifakan, maka dengan hal tersebut
sangatlah jelas, bahwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting
untuk menaikkan harkat martabat suatu bangsa dikancah internasional.
Selanjutnya ditinjau dari segi GNP (Gross National Product), apabila
semakin banyak uang yang dihasilkan oleh putra-putri bangsa Indonesia,
karena berwirausaha maka uang yang dihasilkan berpeluang semakin besar,
berbeda dengan gaji yang nominalnya relatif tetap. Akan meningkatkan GNP
yaitu keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi warga negara penduduk
tersebut dimanapun berada (di dalam dan luar negeri), dengan
meningkatkan GNP ini akan semakin memperkuat ekonomi nasional secara
makro, dan mempercepat roda pembangunan nasional, karena ketersediaan
anggaran semakin meningkat.
Dari beberapa dampak positif kewirausahaan tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat dan secara umum meningkatkan harkat dan martabat pribadi
wirausahawan serta bangsa dan negara, dengan pengetahuan tersebut
diharapkan akan semakin banyak warga negara Indonesia khusunya mahasiswa
yang terjun dalam dunia usaha, namun perlu diperhatikan dalam berusaha
harus mengedepankan kejujuran, sehingga apa yang dihasilkan dapat
bermanfa’at bagi masyarakat luas.
C. Teori Kewirausahaan
Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka
lahirlah berbagai macam teori tentang kewirausahaan, akan coba saya
uraikan berbagai teori kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai berikut
:
1. Neo Klasik
Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana
manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan
perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan
nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak
cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori
ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang
pada masa lampau dimana belum begitu urgen masalah kemandirian, namun
cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan teori-teori berikutnya.
2. Kirzerian Entrepreneur
Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya,
keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha,
sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan
sang pengusaha.
Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang
dari sudut pandang mereka masing-masing, Teori ekonomi memandang bahwa
lahirnya wirausaha disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian
masa depanlah yang akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini
berkaitan dengan keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata
organisasi, dan melahirkan berbagai macam inovasi. Teori Sosiologi lebih
mempelajari tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai sosial disuatu
masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya menanggapi peluang
usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina dan padang
dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta dilapangan
menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan padang yang meraih
kesuksesan dalam berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut saya
teori ini lebih menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi
dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk
berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang individu lebih berani
dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.
Yang terakhir adalah teori perilaku, bagaimana seorang wirausahawan
harus memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha, memanaje
keuangan dan hal-hal terkait, membangun jaringan, dan memasarkan produk,
dibutuhkan pribadi yang supel dan pandai bergaul untuk memajukan suatu
usaha.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/pengertian-tujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah_550e5459813311862cbc625d
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/pengertian-tujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah_550e5459813311862cbc625d
Tidak ada komentar:
Posting Komentar